Beberapa hari lalu, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga merayakan dies natalies. Tepatnya 65 tahun silam, terjadi peristiwa bersejarah yaitu Penegerian Fakultas Agama Universitas Islam Indoneisa (UII) menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) yang diatur dengan peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14 Agustus 1950 dan peresmian PTAIN pada tanggal 26 September 1951. Pada tperiode ini terjadi pula peleburan PTAIN (didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950) dan ADIA (didirikan berdasarkan Penetapan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1957) dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 tanggal 9 Mei 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan nama Al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah.
Pada tanggal 24 Agustus terjadi peresmian IAIN. Pada masa ini, terjadi pemisahan IAIN yaitu di Yogyakarta dan di Jakarta berdasarkan Keputusan Agama Nomor 49 Tahun 1963 Tanggal 25 Februari 1963. IAIN Yogyakarta diberi nama IAIN Sunan Kalijaga pada tanggal 1 Juli 1965 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 1965. Tanggal 14 Oktober 2004 merupakan peristiwa penting dalam perkembangan IAIN Sunan Kalijaga, yaitu deklarasi atas Transformasi Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2004 tanggal 21 Juni 2004. Peristiwa-peristiwa tersebut yang membawa kejayaan UIN Sunan Kalijaga dan menjadi penentu nasib UIN Sunan Kalijaga sampai saat ini hingga masa yang akan datang.
Transformasi dari IAIN menuju UIN Sunan Kalijaga membawa gagasan besar yaitu integrasi dan interkoneksi. Integrasi dan interkoneksi yang dimaksud adalah UIN Sunan Kalijaga hadir dalam kancah dunia pendidikan yaitu dengan mengintegrasikan dan menginterkoneksikan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu alam. Tidak ada pendikotomian antara keduanya, karena sejatinya ilmu apapun yang ada di semesta ini merupakan kesatuan dari ilmu agama dan ilmu alam. UIN Sunan Kalijaga berharap dengan gagasan integrasi dan interkoneksi dapat mencetak mahasiswa yang beiman, berakhlak mulia, memiliki kecapakan sosial serta memiliki rasa tanggung jawab dalam hal keagamaan, kenegaraan dan sosial kemasyarakatan. Begitulah bunyi visi, misi dan tujuan UIN Sunan Kalijaga.
Nama Sunan Kalijaga juga menjadi salah satu amanat yang diemban oleh UIN Sunan Kalijaga, yaitu bagaimana ia dapat mengambil pesan-pesan dakwah yang dibawa Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Menurut penulis, gagasan integrasi dan interkoneksi sangat sesuai dengan metode penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga. Gagasan wayang yang dibawa Sunan Kalijaga menyiratkan akulturasi antara ajaran-ajaran agama Islam dan budaya setempat. Hal ini sesuai dengan visi misi UIN Sunan Kalijaga yaitu dengan menyatukan dan mengkombinasikan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu alam.
Sebagai kampus yang berasakan Islam, UIN Sunan Kalijaga harus mempunyai ciri khas tersendiri dalam memandang persoalan-persoalan yang ada di Indonesia. Islam yang ia bawa diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di Indonesia dan menjadikan Indonesia yang lebih baik, yang sesuai dengan cita-cita besar agama Islam yaitu menjadi Islam yang rahmatan lil’alamin.
UIN Sunan Kalijaga diharapkan mampu melahirkan intelektual yang kritis dengan pemikiran Islam progresif tanpa menanggalkan ciri khas kebudayaan Indonesia. Hal tersebut yang menjadi pembeda UIN Sunan Kalijaga dengan kampus-kampus lain di Indonesia. Semangat nasionalisme yang tinggi dengan diiringi nilai-nilai keislaman tanpa meninggalkan status kebudayaan yang sudah melekat sejak dalam lahir, menjadi pembeda mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dibanding dengan mahasiswa-mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain.
Diulang tahun yang ke-65 ini, diharapkan bukan hanya sekedar acara seremonial belaka, akan tetapi menjadi ajang refleksi UIN Sunan Kalijaga untuk membenahi apa saja yang belum dan akan dihadapi. UIN Sunan Kalijaga kedepannya diharapkan mampu menjadi universitas Islam yang berkemajuan tanpa meninggalkan nilai-nilai kebudayaan dan mempertahankan ciri khas yang ia miliki, bahkan mengembangkannya ke arah yang lebih progres.
*Arina Luthfiana Defi (14210048)

0 komentar:
Posting Komentar